Libur Kecil Penuh Makna


Jakarta yang katanya kota terbesar di Indonesia. Ibu kota Indonesia yang angkuh akan gedung - gedung tingginya. Mimpi indah penghuninya begitu beragam. Seakan kota - kota yang lainnya berpusat padanya, tidakkah ia berkaca? Memang segala pusat pemerintahan bertumpu pada Jakarta namun, disudut lain ada sisi kehidupan dijakarta yang tak sanggup kubayangkan. Andai saja gunung Sinabung dipindahkan ke Jakarta.

Keluarga kecil nan sederhana terlihat seorang bapak menikmati kopi dibangku sudut rumah sore seusai kerja sehari. Menunggu keluarga bersiap janji pergi ke desa. Tidak kalah dengan orang gedean. Libur kecil yang teramat begitu manis dan romantis. Walau hanya sekali setahun. Melupakan segenap derita, melimpahkan senang terindah untuk obati tangis lalu.  Setianya keluarga menunggu di kampung.

Kamis, 16 Juli 2015 begitu sibuk bercampur emosi menyiapkan segala sesuatu untuk melangkah menuju kampung tercinta. Belum lama beberapa bulan yang lalu aku mudik karena sang kakek telah dipanggil oleh-Nya. Di akhir Ramadhan ini, dimalam Idul Fitri bergegas untuk berangkat. Jalanan di Jakarta sudah mulai lenggang, terdengar takbir sahut - sahutan menyambut hari nan suci. Tak sabar ingin segera sampai di kampung tercinta walapun, aku memang dilahirkan di Jakarta.

Bagiku kampung halaman orang tuaku merupakan sesuatu yang telah menjadi bagian dihati ini. Tempat yang begitu tenang tidak seperti di Jakarta. Selain itu juga sebagai tempat belajar. Belajar menghargai hati seorang anak secara tidak langsung. Sebab orang tuaku juga memiliki posisi sebagai anak dari kakek dan nenekku. Sebagai anak mereka aku harus paham bahwa, mereka juga punya rasa rindu yang teramat pada kakek, nenek, serta saudara kandung mereka. Karena kelak insyaa Allah aku akan ada diposisi mereka. Belajar menikmati tempat yang nyaman sebab, masih banyak keindahan murni Sang Kuasa yang bisa kunikmati. Tangan menengadah penuh harap hati terus senang seperti ini.

"Kampung dan rumahku disanalahku merasa senang, tanahku tak kulupakan engkau kubanggakan."


Lampung, 17 Juli 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ajari Aku Cara Belajar

Fatamorgana Kemerdekaan Diri