Pondasi Diri
Aku dilahirkan ke Bumi tak punya belum terpengaruhi oleh apapun, belum tahu apapun, hanya dapat
menangis. Hidupku dititipkan kepada kedua orang tua yang mendapatkan
amanah dari-Nya. Kedua orang yang menjadi guru pertama dalam
kehidupanku. Orang yang sangat berperan, kemudian menyekolahkanku dari
TK hingga sekarang. Sedikit demi sedikit aku mengais ilmu, mengais
pengalaman, mengais cerita. Harus sadar bahwa diri ini masih belum
'baik', bahwa diri ini masih harus terus belajar dan belajar. Mungkin
orang - orang banyak yang mengatakan seseorang yang tidak sekolah itu
tidak belajar bahkan orang yang malas belajar akan pelajaran yang ada di
sekolah pun dianggap seperti itu, tetapi menurutku setiap orang selalu
rajin belajar secara tidak langsung. Ketika aku berjalan melihat keadaan
sekitar pun aku sudah belajar, ketika melihat burung berkicau pun aku
belajar, terutama ketika muncul sebuah persoalan. Aku selalu mencoba
senang ketika sebuah persoalan datang menghampiri. Selalu berusaha
membenakkan dalam diri persoalan merupakan guru yang teramat cepat
mengajariku. Juga membenakkan bahwa diri ini selalu membutuhkan asupan
untuk menjadi lebih baik, asupan itu adalah sebuah ilmu. Menjadikan diri
ini selalu dalam barisan para pembelajar.
Apabila kamu merasa LETIH karena berbuat KEBAIKAN
Maka sesungguhnya KELETIHAN itu akan HILANG
Dan KEBAIKAN itu yang akan terus KEKAL…
Dan sekiranya kamu BERSENANG-SENANG dengan DOSA
Maka sesungguhnya KESENANGAN itu akan HILANG
Dan DOSA itu yang akan terus KEKAL…
(Umar Bin Khatab)
Maka sesungguhnya KELETIHAN itu akan HILANG
Dan KEBAIKAN itu yang akan terus KEKAL…
Dan sekiranya kamu BERSENANG-SENANG dengan DOSA
Maka sesungguhnya KESENANGAN itu akan HILANG
Dan DOSA itu yang akan terus KEKAL…
(Umar Bin Khatab)
Cikaobandung, Jatiluhur 29 Juli 2015
Komentar
Posting Komentar