Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

Pondasi Diri

Gambar
Aku dilahirkan ke Bumi tak punya belum terpengaruhi oleh apapun, belum tahu apapun, hanya dapat menangis. Hidupku dititipkan kepada kedua orang tua yang mendapatkan amanah dari-Nya. Kedua orang yang menjadi guru pertama dalam kehidupanku. Orang yang sangat berperan, kemudian menyekolahkanku dari TK hingga sekarang. Sedikit demi sedikit aku mengais ilmu, mengais pengalaman, mengais cerita. Harus sadar bahwa diri ini masih belum 'baik', bahwa diri ini masih harus terus belajar dan belajar. Mungkin orang - orang banyak yang mengatakan seseorang yang tidak sekolah itu tidak belajar bahkan orang yang malas belajar akan pelajaran yang ada di sekolah pun dianggap seperti itu, tetapi menurutku setiap orang selalu rajin belajar secara tidak langsung. Ketika aku berjalan melihat keadaan sekitar pun aku sudah belajar, ketika melihat burung berkicau pun aku belajar, terutama ketika muncul sebuah persoalan. Aku selalu mencoba senang ketika sebuah persoalan datang mengh

Negeri Tercinta

Gambar
Menatap awan berarak Malam berganti siang Berlaju dijalan berlubang Berbekal seragam kusut Sampai tempat yang dituju Mengibarkan kain bendera usang Ditengahi berbagai mata Angkat tangan Nyanyikan lagu bangsa Tegap berdiri tanpa alas kaki Menanamkan harap Tonggak bangsa belum tenggelam Sebab cinta bangsa selalu di dada Walau kain bendera telah usang Walau resah kerap menjerit "Kalau cinta sudah dibuang, jangan harap keadilan akan datang. Kesedihan hanya tontonan bagi mereka yang di perbudak jabatan" #Bongkar #OI  #KaryaTakBerima Depok, 26 Juli 2015

Libur Kecil Penuh Makna

Gambar
  Jakarta yang katanya kota terbesar di Indonesia. Ibu kota Indonesia yang angkuh akan gedung - gedung tingginya. Mimpi indah penghuninya begitu beragam. Seakan kota - kota yang lainnya berpusat padanya, tidakkah ia berkaca? Memang segala pusat pemerintahan bertumpu pada Jakarta namun, disudut lain ada sisi kehidupan dijakarta yang tak sanggup kubayangkan. Andai saja gunung Sinabung dipindahkan ke Jakarta. Keluarga kecil nan sederhana terlihat seorang bapak menikmati kopi dibangku sudut rumah sore seusai kerja sehari. Menunggu keluarga bersiap janji pergi ke desa. Tidak kalah dengan orang gedean. Libur kecil yang teramat begitu manis dan romantis. Walau hanya sekali setahun. Melupakan segenap derita, melimpahkan senang terindah untuk obati tangis lalu.  Setianya keluarga menunggu di kampung. Kamis, 16 Juli 2015 begitu sibuk bercampur emosi menyiapkan segala sesuatu untuk melangkah menuju kampung tercinta. Belum lama beberapa bulan yang lalu aku mudik karena sang kakek telah

Ajari Aku Cara Belajar

Gambar
Melihat tak bicara, bicara tak melihat Seperti yang mereka tahu Aku masih seperti dulu Tak bisa ini, tak bisa itu Berbeda, ya berbeda dengan mereka Mereka pandai, mereka cerdas Bisa 'segala - gala'nya Dalam diri tersimpan berjuta rasa Rasa ingin tahu tak terkira Berharap rasa itu tak pernah redup Berharap dari rasa itu aku 'hidup' Sebab rasa itu yang membuatku berkembang Membuatku mengerti akan semua ini Membuatku sedikit berevolusi Membuatku belajar makna kehidupan Karena sosok yang terlihat 'manis' Belum dapat tersimpulkan kalau kita lirik sesaat Memerlukan proses seperti halnya hidup Aku ingin terus berproses Berkembang menjadi yang lebih baik Belajar dan terus belajar Agar dapat memaknai apa yang tak kuketahui Aku ingin kelak hidupku teramat berarti Berbagi kasih senyum menari - nari Tak peduli apa kata orang nanti    #PictFromGoogle  #KaryaTakBerima Depok, 12 Juli 2014

Bertanya tentang Rindu?

Gambar
Teramat banyak kosa – kata pada bahasa negeri ini, selalu saja setiap saat membaca aku menemukan kosa – kata baru yang mencerminkan diri ini teramat belum pantas dianggap anak bangsa di negeri yang kaya ini. Bahkan, sebuah kata dapat bermakna banyak dan begitu luas. Salah satu kata itu adalah “Rindu”. Kata yang seringkali terdengar, begitu populer. Tetapi apakah kata “Rindu” mempunyai makna yang dapat kita jelaskan hanya dengan satu, dua atau beberapa kata saja? Coba kita pikirkan apakah arti dari kata “Rindu”, tentu muncul berbagai macam dipikiran kita. Apakah kata “Rindu” ini memiliki ‘beribu’ makna? Atau sebuah kata tanpa makna? Selain tak mudah untuk diartikan “Rindu” sukar untuk diungkapkan dengan kata – kata. Namun, sebuah rasa tak mungkin terjadi tanpa sebuah sebab dan juga tak mungkin tanpa makna.  Rindu sebuah rasa yang tak dapat ditawar ia hinggap dibenak begitu saja, tak pandang situasi diri. Rindu memiliki objek, objeknya pun beragam. Salah satu objek yang mempengaruhi