Menjemput Renjana
Ketika renjana hadir
Harapku ia tak pernah mangkir
Ketika renjana menghampiri
Harapku ia tak mengakhiri
Kau tahu apa itu renjana?
Engkau wahai orangtuaku
Engkau wahai sahabatku
Engkau wahai yang menyayangiku
Engkau wahai yang membenciku
Mereka hadir untuk membuatku berpikir
Berpikir akan sebuah rasa
Dari yang sebelumnya membeku seakan mencair
Dari yang sebelumnya dingin seakan menjadi hangat
Renjana dapat menjadi sebuah obat
Renjana pun dapat menjadi sebuah racun
Tinggal aku yang memilih
Meracik renjana sebaik - baik atau seburuk - buruk
Sebab sebuah renjana...
Tidak akan pernah hadir
Tidak akan pernah menghampiri
Kalau tidak aku yang menjemput renjana itu
Renjana itu menguatkan
Renjana itu membangkitkan
Renjana itu menggairahkan
Tidak rasa yang sebaliknya
Aku 'kan menjemput renjana
Mencoba menjadikannya sebuah obat
Kalaupun ia menjadi racun
'Kan kujadikan renjana sebagai pelajaran
Depok, 13 Februari 2016
Harapku ia tak pernah mangkir
Ketika renjana menghampiri
Harapku ia tak mengakhiri
Kau tahu apa itu renjana?
Engkau wahai orangtuaku
Engkau wahai sahabatku
Engkau wahai yang menyayangiku
Engkau wahai yang membenciku
Mereka hadir untuk membuatku berpikir
Berpikir akan sebuah rasa
Dari yang sebelumnya membeku seakan mencair
Dari yang sebelumnya dingin seakan menjadi hangat
Renjana dapat menjadi sebuah obat
Renjana pun dapat menjadi sebuah racun
Tinggal aku yang memilih
Meracik renjana sebaik - baik atau seburuk - buruk
Sebab sebuah renjana...
Tidak akan pernah hadir
Tidak akan pernah menghampiri
Kalau tidak aku yang menjemput renjana itu
Renjana itu menguatkan
Renjana itu membangkitkan
Renjana itu menggairahkan
Tidak rasa yang sebaliknya
Aku 'kan menjemput renjana
Mencoba menjadikannya sebuah obat
Kalaupun ia menjadi racun
'Kan kujadikan renjana sebagai pelajaran
Depok, 13 Februari 2016
Komentar
Posting Komentar