Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Cerita Semu

Gambar
  Berjalan melewati bermacam corak lintasan Gurun pasir yang begitu gersang dengan permukaan yang halus Bebatuan yang beragam bentuk pun terlewati Perairan yang luas terlintasi walau dengan sebuah media Semula hanya berjalan Mengamati keadaan sekitar Hingga tiba akupun berlari Mengejar sesuatu yang belum diketahui kepastiannya Pikiranku mulai letih Fisikku mengekor dibelakangnya Pandangan didepan begitu semu Hingga akhirnya jatuh tak terkendali Aku terpejam tak sadarkan diri Sebaris cerita hadir tanpa keinginanku Entah ini sebuah mimpi atau kenyataan Tetapi aku begitu menikmatinya Terbangun,, seperti ada sesuatu yg memanggil Entah apa itu akupun tak mengerti  Sebuah rasa yang belum pernah sejauh ini aku rasakan Jadi, seperti inilah rasa itu Namun sebuah perahu yang aku kayuh Belum saatnya berlabuh Masih banyak cerita didepan Harus kulewati dengan sebuah senyuman Sebuah usaha tercipta dari diri Tak lupa berdoa menggunakan hati Sebab hanya dari-Nya

TONGGAK BANGSA!!

Gambar
 “Sentuhan angin waktu siang Kibarkan satu kain bendera usang Di halaman sekolah dasar Di tengah hikmat anak desa nyanyikan lagu bangsa Bergemalah Tegap engkau berdiri walau tanpa alas kaki Lantang suara anak - anak disana Kadar cinta mereka tak terhitung besarnya Walau tak terucap namun bisa kurasa Bergemalah Ya ha ha hau Harapan tertanam Ya ha ha hau Tonggak bangsa ternyata tak tenggelam Dengarlah nyanyi mereka kawan Melengking nyaring menembus awan Lihatlah cinta bangsa di dadanya Peduli usang kain bendera” -Lirik lagu Siang Pelataran SD Sebuah Kampung- Lagu Siang Pelataran SD Sebuah Kampung ini tidak hanya sebuah lirik semata. Aku menyaksikan sendiri dengan mata telinga dan kepala. Saat ini aku sedang melaksanakan KKN ( Kuliah Kerja Nyata) di sebuah desa di ujung Kecamatan Jatiluhur, Desa Cikaobandung. Desa yang begitu ramah penduduknya. Terutama anak – anak di desa ini begitu ramah, sangat menghormati kami. Awal pertama datang beberapa diantara mereka yang sering berm

Stereotipe (Membantu atau Merusak) (?)

Gambar
     Sesuatu yang selalu dilakukan akan menjadi sebuah kebiasaan. Kebiasaan yang sudah terbiasa akan melahirkan sebuah budaya. Budaya identik dengan istilah  perkumpulan atau kelompok. Semakin banyak perkumpulan atau kelompok yang ada, maka secara tidak langsung menambah pula keragaman budaya. Pada dasarnya, berbedanya suatu  perkumpulan, maka berbeda pula kebiasaannya.     Perkumpulan terjadi karena ada persamaan keinginan, tujuan, persepsi dan lainnya. Tak jarang dalam sebuah perkumpulan secara tidak langsung akan terjadi  beberapa perkumpulan baru karena setiap individu berbeda karakter serta kenyamanan yang berbeda - beda pula. Misalnya, dalam lingkup kelas X. Kelas X adalah sebuah  perkumpulan, tetapi di dalam kelas tersebut akan terbagi beberapa kelompok belajar atau bermain.     Semakin banyaknya perkumpulan atau kelompok, maka akan terdapat dampak baik positif ataupun negatifnya. Dampak tersebut muncul dikarenakan adanya sebuah tujuan  yang sama. Namu

Piksel Kehidupan

Gambar
Warna - warni kehidupan dunia ini teramat beragam. Bahkan piksel yang  terbaca di alat paling canggih saat inipun tak dapat disandingkan  dengan warna - warni kehidupan ini. Warna - warni yang menyiratkan  makna berbeda. Bersyukur diriku lahir di Negeri yang amat berwarna.  Tertuang dalam sebuah lirik lagu yang diciptakan Iwan Fals "Negeri ini  memang kaya, kaya orangnya, kaya binatangnya, kaya alamnya kaya  budayanya. Negeri ini memang kaya, kaya pejabatnya, kaya penjahatnya,  kaya idenya, kaya sejarahnya." Negeri yang amat berwarna, beragam,  sungguh adil Ia takdirkan ini semua. Begitu pula dengan kehidupan sehari - hari kita. Kita selalu ditemui  dengan warna - warni keadaan, warna - warni karakter manusia, warna -  warni persoalan yang ada. Kadang ada kalanya kita terlihat seperti  pendekar yang amat berarti dimata orang, ada kalanya pula kita  terlihat seperti iblis yang terkutuk dimata orang. Ada saatnya kita  berbicara didengarkan dengan pe