PKMUNJ 1 (Karya Jurnalistik)

Jumat, 17 April 2015 berlangsung agenda besar Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat universitas, yaitu PKMU 1 yang bertempat di Halimun, Kampus D UNJ  @Aula 1 Psikologi. Acara ini merupakan rangkaian pertama dari PKMUNJ setelah sebelumnya dilakukan Pra PKMUNJ pada hari Kamis, 9 April 2015.

Pada kegiatan itu saya tidak bisa hadir karena kurang sehat namun, bertanya kepada teman – teman yang mengikuti kegiatan PKMUNJ 1 ini. Dari hasil bertanya itu yang saya dapat adalah seperti hal acara – acara besar lainnya di UNJ, acara di buka oleh MC kemudian pembacaan tilawan al – Qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Totalitas Perjuangan, dan pembukaan oleh ketua pelaksana PKMUNJ, terdapat dua materi pada PKMUNJ yang pertama Manajemen isu dan yang kedua Rekayasa Sosial.

Materi pertama Manejemen Isu dimoderatori oleh Randi Ramdhani ( Komandan Pandawa FE) dan diisi oleh pembicara yaitu Defrizal Siregar (Ketua BEM UNJ 2003, Alumni FIK UNJ). Bang Def mengatakan "Seorang manusia harus punya konsep dalam mengelola masalah-masalah dalam hidupnya.” Menurut beliau isu – isu dapat digilir kemana saja apalagi pada zaman yang seperti ini, orang – orang yang memiliki kepentingan dapat dengan mudah mengatur segala isu untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Kita sebagai masyarakat harus kritis dan menganalisis serta menyaring isu – isu secara komprehensif sehingga tidak mudah terlena dan terjerat begitu saja.

Materi kedua Rekayasa social dimoderatori oleh Kharis Arighi (FE’12) yang dibawakan oleh Adam Ilham (Sekjen DPP Pemuda Lumbung Informasi Rakyat, mantan Presiden Mahasiswa IISIP). Rekayasa adalah bentuk penipuan secara halus, dapat bersifat positif maupun negatif. Rekayasa sosial ini dapat dilakukan oleh perorangan maupun kelompok. Bagaimana masyarakat itu dipengaruhi oleh sesuatu yang tidak sesua dengan realitas. Contoh rekayasa yang dapat kita ketahui adalah Perang AS dengan Vietnam, Konflik Nazi dengan yahudi. Sebagai kaum intelektual kita harus cerdas dalam menerima informasi, jangan mudah menerimanya. Harus dicaritahu kebenarannya (tabayyun).
Rekayasa sosial tentu memiliki dampak secara langsung ataupun tidak langsung terhadapap masyarakat, yaitu tertutupnya mana yang asli dan mana yang direkayasa, krisis kepercayaan, saling curiga, dan hanya bertahan dalam jangka pendek.  "Kita dapat menyadari bahwa kita merupakan korban dari suatu rekayasa dengan mengetahui asli dari suatu kejadian.” Ujar bang Adam

Itulah serangkaian PKMUNJ 1 pada 17 April 2015, walaupun saya tidak mengikutinya. Terasa sangat banyak ilmu yang teman – teman saya dapatkan, tetapi ilmu sekarang mudah kita cari bahkan hanya dengan membuka internet kemudian membaca artikel blog, membaca press release sebuah acara (tidak perlu hadir). Namun, perlu hati – hati dan menyaring seperti halnya pada materi rekayasa sosial. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ajari Aku Cara Belajar

Fatamorgana Kemerdekaan Diri