Siasat


Dulu bintang-bintang itu saling membantu, ada perasaan senasib sepenanggungan, bahkan seperti seorang kakak dan adik. Sekarang seakan mereka saling menjauhi dan terbatasi oleh laut yang sangat luas, apakah dapat kembali seperti dahulu? Gelap malam nan indah karena bintang, tapi kemana perginya bintang - bintang itu? apa ia tertutup awan? entah. Bebas menganut paham apapun, tetapi bawa nilai-nilai kebaikan dari paham yang kita yakini.
Mungkin aku srigala berbulu domba? atau buah manis berulat dalamnya? Karena aku memang 'binal'. Sebab mata adalah panca indra yang paling cepat pengaruhnya terhadap hati.

"Semua jemari sudah dibersihkan namun, masih saja terlihat kotor."

torehkan warna di dalam dada
menyelaraskan jiwa dan raga
menuliskan kharisma
menunaikan kewajiban
mengemban cita
hidup dalam kesatuan
hati gembira
mari bersalam hati, berbagi senyum, membuka jiwa hingga semua berlalu dan baik - baik saja
hingga jemari menuliskan sebuah karisma, dan tutur kata meresonansikan keramah - tamahan

"SIASAT" tidak untuk langsung dilaksanakan, tetapi untuk dipertimbangkan. #ThinkAgain
Jadilah kumbang, hidup sekali di taman bunga, jangan jadi lalat, hidup sekali di bukit sampah
"Ikhlas dan sejati akan bertemu di dalam senyuman anak kecil,senyum yang sebenarnya senyum,senyum yang tidak disertai apa-apa" - Buya HAMKA -
"Berkali kali anak balita dimarah ibunya, tetap saja, merangkul dan memeluk sang ibu, siapapun yang berhati bersih tak ada dendam" - AaGym

"..saya harap sekali sekali Anda mau membuka koper Anda agar orang lain dpt melihat, karena dunia membutuhkan Anda & hal-hal yg Anda bawa.."

Depok, 2 Desember 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ajari Aku Cara Belajar

Fatamorgana Kemerdekaan Diri