Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Menghargai Hati Sang Ibu

Gambar
Entah apa yang kurasakan saat terlahirkan dibumi ini, kata mereka aku menangis. Tapi apa maksud dari tangisanku? Apakah aku menangis karena sedih telah dilahirkan? Apakah aku menangis karena terharu telah dilahirkan? Atau apa? Kalau saja saat itu aku menangis karena besarnya pengorbanan ibuku, begitu sakitnya ia ketika melahirkanku, rela mengorbankan hidupnya hanya untuk menghadirkanku ke dunia yang fana ini.  Tak hanya sampai situ saja perjuangan sang ibu. Kala aku dibesarkan, aku disuapkan makanan dan dimandikan tetapi tetap menangis sepanjang malam. Diajarkan bermain, ketika dipanggil aku tertawa sambil berlari. Disediakan makanan, kutumpahkan makanan itu kelantai. Diajarkan menulis, kucoretkan kedinding. Diberikan pakaian bersih, bermain hingga baju itu kucel sekali. Diantarkan kesekolah, langsung berlari masuk kelas tanpa berkata. Disuruh mengerjakan PR sekolah, pergi menonton televisi. Lulus dari sekolah menengah ibuku teramat senang menangis terharu, tetapi ia aku tingga

Catatan Kisah Air Mata

Gambar
Angin berhenti berdesir berganti hujan rintik - rintik Menulis syair tentang hati yang khawatir Entah kapan kisah ini 'kan berakhir Kepala mendongak keatas, mata melotot melihat tak senang Aku grogi dibuatnya, seakan daun berhenti bergoyang Jalan berdampingan namun, tak bertujuan Menelusuri malam dengan mendung yang selalu datang Kata - kata putus asa terbisikkan, hujan sebentar lagi Raut wajah berisi lamunan, langkah tenang kala berjalan Terlintas sosok seorang sahabat Bakti, jasa, kesederhanaan begitu terbayang (lagi) gelisah begitu buas mencabik jiwa Tak kuat lagi memendam marah, demi kebenaran yang nyata? Apa yang dicari belumkah didapat? Menginginkan sesuatu tetapi tak ingat beban Langit menjadi saksi kelabu, terdengar lagi tangismu Ujung belati yang tajam, menujam ulu hati Semudah itukah luka - luka terobati? Tak dapat dipungkiri meninggalkan tanya yang tak terjawab Lemparkan amarah, duka sudah tak lagi panjang Buka jendela hirup angin pagi, melangkah dapa

Kebangkitan Pendidikan Indonesia : Dulu, kini, dan nanti, apa kabar Mahasiswa?

Gambar
Kebangkitan nasional merupakan bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan Indonesia. Kebangkitan nasional Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo tepatnya pada tanggal 20 Mei 1908. Tanggal kelahiran Budi Utomo dianggap sebagai mulainya kebangkitan nasional karena menggunakan strategi perjuangan yang baru dan berbeda dengan perjuangan sebelumnya. Perjuangan sebelumnya ada kelemahannya karena: 1.    Perlawanan secara sporadis dan tidak serentak. 2.    Perlawanan dipimpin oleh pimpinan karismatik sehingga tidak ada yang melanjutkan. 3.    Sebelum masa 1908 perlawanan menggunakan kekerasan senjata. 4.    Para pejuang di adu domba oleh penjajah. Perjuangan bangsa Indonesia setelah tahun 1908: 1.    Perjuangan dilakukan dengan menggunakan organisasi, bukan menggunakan kekerasan. 2.    Para pemimpin berasal dari kaum intelektual, bukan raja atau sultan. 3.    Rasa persatuan dan kebangsaan sudah mulai tumbuh.