Pengingat Dari-Nya
18 Maret 2015 saya memulai perjalanan pulang dari kampus
jam menunjukkan sekitar pukul 21.00, seperti biasanya melewati jalur cawang –
condet – cilandak. Arus jalan masih ramai terutama kendaraan roda dua, ya
memang pada jam – jam ini orang – orang banyak yang baru pulang terutama para
karyawan.
Ketika mengendarai motor seringkali saya memikirkan
sesuatu yang biasanya tidak terpikirkan sebelumnya, lebih sering menemukan ide –
ide baru kala duduk diatas motor. Sampai hampir tiba dirumah sekitar 500m lagi,
saya kurang fokus dalam mengendarai karena memikirkan sesuatu. Tak sadar ada
seekor kucing yang ingin menyeberang, kucing itu mengagetkan saya dan seketika
rem tangan langsung saya tarik. Telat sedetik saja mungkin, kucing itu sudah
terlindas oleh motor saya. Dalam hati “Alhamdulillah kucing itu tidak tertabrak”.
Setelah kejadian tersebut saya sangat bersyukur sebab
apa? Allah memberikan sebuah pengingat kepada saya melalui perantaranya yaitu
seekor kucing, agar saya tetap fokus ketika berkendara. Memang seringkali kita
dikendalikan oleh pikiran – pikiran kita yang kadang kita tidak ketahui apakah
itu berdampak positif atau negatif. Dari situ saya merasa ada yang salah dari
diri saya yang hanya sebagai makhluk ciptaanNya, ya saya kurang dekat
denganNya, jarang sekali bercerita kepadaNya, bercanda denganNya.
Memang hanya Allah semata yang dapat kita percayai, Dia
yang selalu mengingati, selalu menolong, selalu mencintaimu, menjagamu, bahkan
lebih dari itu. Setiap kejadian sudah diatur olehNya, Allah tau mana yang
terbaik untuk hambanya. Tetapi tetap saja kita sebagai makhluknya masih saja kurang
bersyukur, keimanan tidak bertambah. Ada sebuah kutipan kata “ Yang selalu
membuatku malu pada Allah adalah, amalku bercacat, ibadahku berpenyakit, tapi
karunia-Nya selalu sempurna.” (Fudhail bin ‘Iyadh).
Bismillah mari sama – sama kita menjaga dan memperbaiki
iman, iman tidaklah konstan dan selalu
ada. Perintah Rasulullah untuk istiqomah dalam iman menunjukkan bahwa iman bisa
saja tidak ada setelah sebelumnya ia ada. Istiqomah atau untuk teguh dalam iman
menunjukkan bahwa perlu upaya untuk dapat senantiasa berada dalam keimanan dan
tidak keluar darinya. Tetaplah bersyukur atas karunia-Nya.
Oleh Ramli Jainal M
Bismillah~
BalasHapus