Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Anak Pedalaman

Gambar
Pict. from Google Segelintir anak dalam menikmati pagi Menempuh jarak berkilo - kilo Tanpa alas kaki Melewati berbagai aral Hingga sampai di pelabuhan kecil Pelabuhan dengan ukiran kayu sederhana Tempat kami mengenyam rasi Kami selalu memberikan senyuman Kami selalu bahagia  Walau kadang guru tak ada di pelabuhan Sebab guruku begitu rela Tak dibayar tetap mengajar Rela mendidik sampai tersayat Guruku hanya manusia biasa Tapi tak biasa dimata kami Kami sudah bahagia Kami tidak iri dengan anak kota Kami hanya membutuhkan keadilan Kakak - kakak disana seperti disurga Kami berjalan tanpa alas Kakak dengan kendaraan Pelabuhan kami hanya kayu Pelabuhan kakak beton berlantai - lantai Guru kami cuma satu dan jarang dibayar Guru kakak begitu banyak selalu dibayar Kami sudah bahagia kak Tetapi sekali lagi kami butuh keadilan Jangan seolah tak mengerti Jangan seolah tak peduli Kami begitu cinta dengan desa ini Guru kami be

Bahagia

Hidup adalah kisah Kisahku sudah terlukis sejak aku dilahirkan Lukisan itu mungkin kini sudah separuh jalan Selanjutnya aku hanya tinggal merapikannya Sudah terlampaui berbagai rintangan Sudah terlewati berbagai halangan Tidak seperti meriahnya pesta Tidak seperti yang terbayangkan Berbagai luka turut menyertai Entah yang kasat ataupun tidak Berbagai tawapun turut menyertai Entah bahagia ataupun tidak Namun, aku sangat bahagia Bahagia 'kan kisahku selama ini Bersama mereka yang setia disisiku Bersama mereka yang menyertai walau tidak terlihat Berkeluh kesah bersama Tertawa bersama Bercerita bersama Itulah bahagia Sebab bahagia adanya dipikiran Tujuan bukan utama, proses yang utama Jadikan budi pekerti sebagai bahan bakar Kelak bahagia 'kan didapat Bahagia di dunia yang fana ini saja seakan berada disurga-Nya Bagaimana kelak kita bahagia di dunia yang kekal? Depok, 30 April 2016